Kita adalah Lumpur
Yang muncul pelan – pelan mengganas
Menghitamkan seluruh
Mulai dari pinggir hingga ke jalan tol
Ini bukan prosa yang dipenggal – penggal agar tampak seperti puisi
hanya cerita yang mencoba bertutur
Kita adalah Lumpur
menelan semua dalam hitam
melegalkan semua
sah! meski tahu salah
anehnya semua takut putih
malah asyik memuja
merapi yang siap meledak
Kita adalah Lumpur
Berhasil di picu, muncul mengotori sendiri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tak SebeNing Namamu
Ning, konon begitu namamu Itu yang kudengar dari angin yang berhembus kencang Ning, sayang nasib tak begitu ramah menghampirimu Gentar sese...
-
Diam itu bukan emas! Diam itu hitam Hitam mengaburkan kebenaran Hitam membungkus para pahlawan Menghitamkan hati menjadi borok...
-
dan rasaku pun tidak sama dengan rasamu seperti sunnatullah cinta pun mengikutinya hatiku menyamudra dibalik tiran serupa brahmana terluka c...
-
Malam tiba merayu kelam Meski sama mencekam Kuyakinkan tak kan ada yg membawamu tenggelam Bukan karena alam meredam Sedang mentari diam ter...
No comments:
Post a Comment