Saturday, October 29, 2022

Tak SebeNing Namamu

Ning, konon begitu namamu

Itu yang kudengar dari angin yang berhembus kencang

Ning, sayang nasib tak  begitu ramah menghampirimu

Gentar sesekali, tapi saat itulah kemanusiaanmu kembali

Saat senang, kau bisa melompat-lompat dengan lisanmu

Ingin mengarahkan semua orang pada bahagiamu

Harus kuakui, kau sangat ahli dalam hal ini


Smartphone menjadi senjata utamamu kini

Untuk merebut simpati dan empati

Risak sana-sini mengabarkan betapa menderita dirimu oleh seseorang

Yang kepada orang lain kau ceritakan hal sebaliknya pula

Ah ya, tentu silat lidahmu membuat orang-orang saling bertikai

Tidak masalah para saudara menderita selama citamu tercapai

Inti kelemahanmu sederhana, tidak bisa melihat ada yang lebih bahagia

Itulah dirimu ning, simbol pertahanan perempuan melalui adu domba!

...

Nb:

Haruskah kutegaskan Ning, seberapa goyah dirimu sesungguhnya...


#perempuan #ayoberdaya #ayojadiorangbaik



Friday, August 6, 2021

Ajak Aku Bicara

Simbol atau tanda dalam komunikasi, sebenarnya ini yang ingin saya bicarakan. Pernah dibantingin pintu ga? Tanpa tahu sebabnya apa. Pernah diteriakin ga? Tanpa tahu sebabnya apa. Percayalah, simbol komunikasi itu diberikan akan kita mengerti maksud orang tersebut.

Aneh ya, gak ngomong tapi minta dimengerti. Solusinya jelas ya, jangan minta orang jadi cenayang, paham maksud tanpa dijelaskan. Ketika menginginkan sesuatu dari seseorang, ungkapkan dengan jelas, jangan malah memberikan tanda. Apalagi jika tanda itu berakibat negatif, menimbulkan potensi keributan, membuat orang lain sakit hati/tersinggung, atau membuat diri menjadi emosi. 

Sesungguhnya kamu hanya butuh menyampaikan dengan kalimat yang jelas, apa yang kamu inginkan terhadap orang tersebut. 

Kalau lagi malas ngomong bagaimana? Tanggung saja konsekuensinya, jangan malah ngamuk. Tanggung konsekuensinya dan terima dengan lapang dada bahwa orang tersebut tidak melakukan apa yang kamu inginkan. Terima konsekuensinya kalau kepalamu sampai pusing melihat orang tersebut. Terima konsekuensi dari berharap lebih terhadap seseorang yang kamu pikir dia akan peka tapi ternyata tidak.

Kenapa? Karena hanya dirimu sendirilah yang dapat mengendalikan pikiran dan keinginanmu. Bukan orang lain. Kamu kecewa orang lain tidak sepeka itu? Coba evaluasi lagi, apakah pola komunikasi kamu dan orang itu memang saling mendekatkan atau malah saling menjauhkan. 

Jika kamu masih sering memakai kata-kata "seharusnya dia begini dan begitu" kepada seseorang, jelas pola komunikasi yang kamu lakukan malah menjauhkan. Ketika kamu sampaikan pun hal ini akan menjadi masalah, karena kamu memaksakan orang tersebut menjadi versi yang kamu inginkan.

kamu mengukur orang tersebut melalui sudut pandangmu. Adilkah? Tentu tidak adil, karena kamu juga pasti memiliki kelemahan tersendiri, yang kamu inginkan orang lain bisa menerimanya.

So, jangan banting pintu atau teriak-teriak gak jelas. Sampaikan maksudmu dengan jelas, ajak aku bicara. 

Saturday, July 31, 2021

Apa? Tidak Apa-Apa

Kadang, kita tidak harus bertanya
tidak juga harus menjawab
tetap mencoba
sambil menghilangkan rasa kecewa
karena memang tak pantas kecewa

Berhenti kecewa, 
berhenti mencari penderitaan
berhenti menghakimi
dirimu sendiri

Terlalu berharga
untuk dirimu sendiri
dirimu berharga
untuk dirimu sendiri
untuk Tuhanmu yang menciptakan

Meski saat ini kau tak tahu
kau akan tahu nanti

Berhenti lelah
mari menikmati
sadari lagi,lagi, dan lagi

Dirimu, manusia, diciptakan 
untuk bisa
dari kegagalan dan kegagalan
untuk bisa

Tidak apa-apa
pada waktunya
darimu dan dariNya
tetap akan dicapai
sembari terus berusaha

dan itu, tidak apa-apa.


Sunday, January 6, 2019

Stagnan

You know
what you can do is;
just do it
again

Until its works
and done
Though the result is stuck
!

Bertemu Orang Jahat (Kamu pasti pernah juga?)

Pertama,
mereka ceria mendekatimu
mengabarkan visi dan misi yang sama
membuatmu gemas dengan realita
menjanjikan mencapai mimpi bersama

Kedua,
mereka bergerak bersama
membangun seiya sekata
membawamu pindah dari alam rupa
tanpa kau sadari telah ikut ke angkasa

Ketiga,
mereka buat kau bekerja
untuk mereka untuk mereka atas nama cinta
kau terus bekerja bekerja untuk mimpi (yang kau kira ada)
kau terus bekerja sementara mereka terus coba-coba
kau terus bekerja sembari digerogoti apa
kau terus bekerja mereka mulai berjaya
kau terus bekerja sendiri saja
kau terus bekerja masih percaya cinta
kau terus bekerja mereka mulai berkata
kau terus bekerja mulai bertemu luka
kau terus bekerja masih percaya asa
kau terus bekerja sadar penuh diperdaya
kau terus bekerja tak peduli apa
kau terus bekerja sampai rabis rasa
kau terus bekerja mereka membati buta
kau terus bekerja sampai habis raga
kau terus bekerja mereka potong tali kencana
kereta guncang, tak terkendali, kau terposok, jatuh!
kian terpuruk
jauh
sampai entah dimana...

Saat kau sadar,
telah hilang karya
telah hilang rumah
telah hilang cinta
telah hilang asa

Keempat,
(mereka membuat)
kau tak kenal lagi siapa dirimu.

Lalu kau memulai hidup baru
menjadi kepompong buruk rupa
terus bertumbuh
hingga merupa kupu
dengan ukiran sayap yang lebih jelita
dan kau pun berjaya dengan kebijaksanaan
menemui puncak kenyamanan hidup

Begitulah cara Tuhan mendidikmu
dengan cara bertemu orang jahat

the end.


Tak SebeNing Namamu

Ning, konon begitu namamu Itu yang kudengar dari angin yang berhembus kencang Ning, sayang nasib tak  begitu ramah menghampirimu Gentar sese...