aku mengingatnya
satu-satunya pelukanmu
ketika kita di bawah payung diguyur hujan
payung itu kecil sehingga kau merangkulku
langkah-langkah kaki yang basah dan terburu-buru
saat itu aku merasa
satu-satunya yang pernah kurasa
sampai sekarang kuingat bagaimana hangatnya
dan akupun menangis ketika mengingatnya,
kadang.
menjadi ibu seberat itu
menjadi ibu seberarti itu
menjadi ibu sebegitu...
jarak terlanjur jauh
untuk mendekatkan hati
yang ada hanya prasangka dan tuntutan
meminta dimengerti tanpa mau memberi
sulitnya dekat denganmu
tembok itu terlampau tinggi.
Monday, December 10, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tak SebeNing Namamu
Ning, konon begitu namamu Itu yang kudengar dari angin yang berhembus kencang Ning, sayang nasib tak begitu ramah menghampirimu Gentar sese...
-
Kita adalah Lumpur Yang muncul pelan – pelan mengganas Menghitamkan seluruh Mulai dari pinggir hingga ke jalan tol Ini bukan prosa yang dipe...
-
Kenapa perempuan harus didominasi oleh perasaan? Kenapa kejujuran kadang tidak menyenangkan? Kenapa saat ada yang menyadarkan kembali pad...
-
Siapakah kita di dunia ini? Pertanyaan ini sering kali dilontarkan ketika eksistensi kita dipertanyakan. Terkadang kita ragu dengan diri ki...
No comments:
Post a Comment