Apa yang kurasa,
apa yang kupikir.
aku menemukanmu tapi benarkah itu kau?
aku mendefinisikanmu tapi benarkah penafsiranku?
yang kutahu aku harus menghentikanmu
dan menggantinya dengan yang baru
dengan yang berpihak padaku bukan sebaliknya
Dan untuk rasa,
betapa sulita aku mendifinisikanmu
tapi aku harus mendefinisikanmu
karena kau pelan tapi pasti menelanku
menelanku menelanku menelanku
sampai aku tak tahu lagi apa
kenapa kau begitu sulit diterka
macam apa, macam apa, macam apa
Sudah cukup sudah
kau harus disudahi
meski aku tak tahu kau apa
aku tak akan berbicara tentang Tuhan dulu
benar Dia yang mengizinkan kau ada
Ah, kau membuatku bicara tentangNya juga!
Sudah cukup sudah
sumpah mati aku tak tahu kau apa
mati itupun sudahi sudah
terlihat pasti tapi tak bisa dicapai
Aku bicara padamu duhai rasa
kau masih saja,
aku tak tahu kau apa...
sudahi sudah itu yang kutahu saja
kutinggalkan kau
aku pindah ke lain hati
hati yang hidup
terus, terus, dan terus
tak pernah mati
itu saja yang kutahu pasti
aku pindah ke lain hati.
Monday, December 10, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tak SebeNing Namamu
Ning, konon begitu namamu Itu yang kudengar dari angin yang berhembus kencang Ning, sayang nasib tak begitu ramah menghampirimu Gentar sese...
-
Diam itu bukan emas! Diam itu hitam Hitam mengaburkan kebenaran Hitam membungkus para pahlawan Menghitamkan hati menjadi borok...
-
dan rasaku pun tidak sama dengan rasamu seperti sunnatullah cinta pun mengikutinya hatiku menyamudra dibalik tiran serupa brahmana terluka c...
-
Malam tiba merayu kelam Meski sama mencekam Kuyakinkan tak kan ada yg membawamu tenggelam Bukan karena alam meredam Sedang mentari diam ter...
No comments:
Post a Comment