Tuesday, March 22, 2011
Kehilangan (Kepada Kakakku Shana)
Puncak selaksa melarikan dirimu,
Aku hampir kehilangan
Mengendap dan terengah kuhampiri dirimu
Semoga kelabu tak mengaburkan dera
Begitulah doa yang terlantun sejak saat itu
Lama kita berbicara dalam diam
Terpaku mendengarkan dendang gemuruh yang mendung
Bahkan kilat menyambar-nyambar
Pada titik ini,
Aku sangat takut kehilangan dirimu
Akhirnya kita luruh dalam gema bahana
Berlomba menjeritkan luka dan prasangka
Menorehkan pucuk-pucuk luka yang mulai mengakar
(tanpa kusadari dia menjalar,
merintis lorong-lorong kosong yang panjang diantara kita)
Kuhitung depa, semakin rasa takutku
Dan setelah percakapan malam
Subuh melukiskan riang canda kaki-kaki kecil kita
Siang membayang es krim ditanganmu dan lusinan permen ditanganku
(aku ingin es krim itu dan kau tak ingin berbagi)
Hingga senja mengantarkan remaja dan dewasa kita
Lalu malam datang menjemput senyap
Aku tahu, aku telah kehilangan dirimu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tak SebeNing Namamu
Ning, konon begitu namamu Itu yang kudengar dari angin yang berhembus kencang Ning, sayang nasib tak begitu ramah menghampirimu Gentar sese...
-
Kita adalah Lumpur Yang muncul pelan – pelan mengganas Menghitamkan seluruh Mulai dari pinggir hingga ke jalan tol Ini bukan prosa yang dipe...
-
Kenapa perempuan harus didominasi oleh perasaan? Kenapa kejujuran kadang tidak menyenangkan? Kenapa saat ada yang menyadarkan kembali pad...
-
Siapakah kita di dunia ini? Pertanyaan ini sering kali dilontarkan ketika eksistensi kita dipertanyakan. Terkadang kita ragu dengan diri ki...
No comments:
Post a Comment